Haloo Sobat Blog Trent_29,blog nya Anak anak Ngetrent,heheheh...Silahkan Copas Atau Komentar,kalo ada yang tidak di mengerti tanyakan aja dan jangan lupa FOLLOW me ya!!Nanti Gw pasti FOllOW Balik :-D THANK'Z ...

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Hidup Bersih dan Sehat

Hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan setiap  orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa hidup sehat dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati hidup sehat dan bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau budaya. Perubahan perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus-menerus.

Pemerintah sudah cukup lama mengampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Namun, berbagai kendala klasik menghadang. Di antaranya: disparitas status kesehatan antartingkat sosial ekonomi, antarkawasan, dan antarperkotaan-perdesaan, beban ganda penyakit, rendahnya kinerja pelayanan kesehatan, kebiasaan merokok, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan gizi lebih pada balita, rendahnya kebersihan lingkungan, rendahnya kuantitas, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan, dan terbatasnya tenaga kesehatan dan penyebarannya.

Indikator yang digunakan dalam pendataan PHBS meliputi sebelas indikator perilaku, antara lain tidak merokok, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, imunisasi, balita ditimbang, sarapan pagi, makan buah dan sayur, cuci tangan, gosok gigi, dan olahraga.

Dari aspek lingkungan, harus memenuhi tujuh indikator yaitu tersedianya jamban, air bersih, bebas jentik, pemilahan sampah, sistem pembuangan air limbah (SPAL), ventilasi, lantai, dan kepadatan rumah.

Budaya atau perilaku hidup bersih dan sehat harus menjadi bagian integral dari kehidupan kita. PHBS harus tertanam pada anak sejak kecil sehingga mereka sudah terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat hingga mereka dewasa. 

Kesehatan adalah investasi kita di masa kini dan masa depan. Masyarakat juga harus disadarkan bahwa kesehatan dibangun bukan oleh obat-obatan atau tindakan kuratif lainnya, tapi 75 persen kesehatan kita dibangun oleh lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada yang bisa kita kerjakan bila badan kita sakit. Bahkan, tidak ada artinya perjalanan karier yang menanjak bila kondisi fisik, psikis, dan lingkungan kita makin buruk.

Peran PKK
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sejatinya tugas setiap orang, tak hanya kaum perempuan kendati motor penggerak PKK sebagian besar kaum perempuan. Yang perlu dipahami masyarakat adalah ada perbedaan siginifikan antara PKK dulu dengan sekarang. 

PKK bukan bagian organik dari pemerintah, tapi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan pembangunan. Kepedulian PKK pada berbagai persoalan keluarga menjadi kekuatan PKK dalam menjawab persoalan-persoalan riil masyarakat. Salah satunya adalah perhatiannya pada soal kesehatan anak, ibu, dan keluarga. 

Momentum Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan ke-14 yang akan digelar di Kota Bogor, Jawa Barat, 21 Oktober 2008 merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan selama tiga bulan, Oktober-Desember 2008. Momentum ini merupakan pengejawantahan dari komitmen jajaran PKK dalam mendukung program KB dan Kesehatan. Kegiatan ini akan mendorong optimalisasi pelayanan berbagai sarana kesehatan seperti posyandu, puskesmas, kampanye perilaku hidup bersih dan sehat, dll.

Pemerintah menyarankan 17 tip hidup sehat. Di antaranya ibu hamil memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dan paling sedikit empat kali selama masa kehamilan dan meminta pertolongan persalinan kepada bidan, memberi ASI saja kepada bayinya selama empat bulan pertama. Ibu hamil juga disarankan minum tablet tambah darah atau tablet zat besi.

Setiap bayi harus diimunisasi lengkap sebelum usia 1 tahun dan ditimbang berat badannya sejak lahir sampai usia 5 tahun di posyandu atau sarana kesehatan. Setiap orang agar makan makanan yang mengandung unsur zat tenaga, zat pembangun, garam yodium, dan zat pengatur sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

Setiap orang juga disarankan membuang air besar atau tinja di jamban (WC), mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan waktu akan makan. Selain itu, gunakan air bersih dan air untuk minum agar dimasak dahulu, jangan lupa olahraga teratur dan jadi peserta Dana Sehat (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).

Jika sebagian besar masyarakat memahami manfaat perilaku hidup bersih dan sehat, bukan tak mungkin kita mampu menekan tingginya angka diare, DBD, dan ISPA yang kerap datang pada musim pancaroba (pergantian musim). Kita juga dapat melihat kenaikan angka perempuan hamil yang melahirkan pada tenaga kesehatan.

Pada akhirnya kita akan melihat warga memiliki kemandirian dalam mewujudkan derajat kesehatan sebagai hak individualnya yang akan berkontribusi pada kenaikan IPM Jabar. 

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45

Posting Komentar

+ Perbesar | + Perkecil